Elok panorama se-ekor sukma manusia
jiwa liar berjalan manis sambil melenggok manis
tapi? siapa yang menyanggka dia orang berkalung emas?
dari sudut lain aku menatap ke arah tangannya
Cincin berlian itu...
ha?,bukan main kilaunya
kulit yang masih muda,apa itu bisa menjawab?
"haha" atau "hehe" santun lembut dengan senutup bibir
Keterlambatan asing menutupi kamar yang sedang ia tempati
dengan sedikit senyum terbalut behel berwarna biru yang minngu lalu pink
apa kau tak tau bagaimana saat kita semua menutup mata?
dia berkeliaran ditiap benak,menggangu secara individu
Dia selalu berkata kebaikan
menawarkan kasih sebagai upah teman di malam-nya
berubah lagi disaat fajar datang
ketika lelah hinggapi
Dimana sebenarnya?
potret yang sudah di janjikan
Sudah
aku jujur tak dapat pahami ingin mu yang terlalu kuat "mengasung" untuk menjarah harkat ku
Lalu semua berganti menjadi pesona biasa
bahkan mata itu tak berani melihat kepala ku menunduk
aku yang menutupi diri dengan rambut
sambil menyela pandang di sebalik lapisan tipis antara rambut dan rambut
Aku masih ingat bentuk bibir itu
merah muda,tak terlalu tipis
mungkin rasanya manis
wajah nya pun terlitah mulus
Kemudian angin menerbangkan rupanya
melelenyapkan hadirnya untuk sementara
Seperti dulu
Dia selalu berkata kebaikan
menawarkan kasih sebagai upah teman di malam-nya
berubah lagi disaat fajar datang
ketika lelah hinggapi
Dimana sebenarnya?
potret yang sudah di janjikan
Sudah
aku jujur tak dapat pahami ingin mu yang terlalu kuat "mengasung" untuk menjarah harkat ku
Lalu semua berganti menjadi pesona biasa
bahkan mata itu tak berani melihat kepala ku menunduk
aku yang menutupi diri dengan rambut
sambil menyela pandang di sebalik lapisan tipis antara rambut dan rambut
Aku masih ingat bentuk bibir itu
merah muda,tak terlalu tipis
mungkin rasanya manis
wajah nya pun terlitah mulus
Kemudian angin menerbangkan rupanya
melelenyapkan hadirnya untuk sementara
Seperti dulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar