2019 Okt 1-2

Well, ini sudah cukup lama dan memang sedikit canggung, aku gak tau kenapa tiba-tiba keingat blog ini, eh tunggu... iya aku iseng mencari nama ku di google dan terbuka lagi salah satu dalam pencariannya blog ini ternyata masih ada. Kemudian aku coba mengingat akun ini ternyata aku masih ingat dong.

Sebelum aku mulai nulis lagi, tepatnya dipostingan ini, aku baca kembali tulisan ku sejak 2011, dan aku geli membacanya. Aku inget, motivasiku menulis sebab kawan ku Acan membagi tulisannya pada kami, yang mana isinya banyak guyon dan juga churhat tentang perempuan yang ia sukai.

Aku juga tak ingin ketinggalan, awal kuliah gejolak dan semangat masih tinggi, lekas segera ku ambil langkah menuju warnet, sebab saat itu internet masih cukup sulit diakses secara pribadi,ya, setiap hari aku ke warnet sembari mengunjungi revebnation yang isi nya lagu-lagu side/anti mainstream, dulu aku belum tau soundcloud.. mulai lah aku menulis juga setiap hari minimal satu dan kadang di angsur sebagian untuk dihari selanjutnya.

Aku dulu juga orang yang keras kepala, tak mau dengar perkataan orang, menyebalkan kamu, aku yang lama, sekarang juga.

Ku akui awal menulis sebab ingin dianggap ada dan diterima oleh kawan-kawan, namun
11 ke 19 waktu berganti, masing-masing sudah punya agenda pribadi, aku tak yakin apakah semua yang aku lakukan akan berarti namun hati masih mensiasati bagaimana cara untuk tidak peduli lagi.

Jika aku yang mendatang membaca ini, ingat betapa insecurenya kamu dengan diri kamu,
ingat kamar mu yang masih saja berantakan, dubing untuk postingan ke 3 yaitu game, setiap hari membawa minyak kayuputih dan tuperware besar untuk minum sehari, aku harap kamu tidak merokok lagi saat membaca ini di kemudan hari, aku harap kamu semakin baik dengan beratambah dewasanya kamu, dan aku harap semoga nantinya kamu akan menikah dengan seseorang yang kamu impikan dan kamu butuhkan untuk menjalani hidup.

Dari aku yang mengenakan baju bergambar pedal distorsi dan selimut doraemon,yang akhir-akhir ini merasa gampang sedih dan nangis,

Tolong, semakin membaik Di, Aku sayang kamu,

Musti Diingat

Tinggalkan segala hal yang membenani mu...

Abaikan

Sungguh aku bosan dengan isi kepala ku saat ini yang hanya itu-itu saja, bahasa yang itu itu saja, jalan fikiran yang itu-itu saja

tulisan yang dangkal

kisarannya rindu, cinta, kecewa, pesimis.

aku selalu percaya setiap manusia adalah merdeka saat mereka lahir didunia ini

bosan dengan pola itu itu saja, tidak ada; pergerakan statis

Memiliki ruang seni
cinta mengambarkan rindu dengan ketiadaan, kata yang rancu

jangan tanya aku tentang tafsir kata 

kali ini kau benar-benar hilang isi kepala
seletah semua ribut masalah diri

aku jatuh pada kekaguman
hingga ketakutan itu mendekat

menyenangi semua tulisan mu
ide bisa datang dari mana saja
cinta juga begitu

menyadari penghubung kata
erat
bukan apa
hanya ajakan

tapi selalu takut

menganggu mu

maka diamlah aku

kehendak mu
nona baik
aku tidak
untuk kita 

terlebih temu

tidak ada mata yang mengawasi siapa
akan bagaimana

aku belum tentu bisa baik untuk diri sendiri

semenjak

aku mencoba merasakan
aku tau ini 

walau bisa saja salah
masih

bidang 

selama 

aku 

tidak

menari

percaya

bahwa 

aku berpijak dijalan dengan arah baik 

dan 

benar

Awalan A

Aku bersembunyi dibawah kasur kamar tidur
setelah gagal bersembunyi dibalik diriku sendiri
anggaplah ini sebuah ketakutan ku
kepada mu, diriku sendiri

“Apa aku didalam kepala mu?”
begitu kata kepala yang berisik dalam kepalaku

Apa yang akan terjadi jika aku sudah bertemu denganmu?
menyadari kita bayak habisakan perbincangan
berhari-hari sebelum benturan perasaan itu datang
melewati jari-jarimu dari ikat kepala 

Aku selalu merasa bingung
berfikiran bingung
hanya tau bingung
ini menyebalkan

Andai ada cara membuat semua manusia tau bagaimana ini hatinya
pasti aku tidak sepesimis ini dalam hidup

dibuat saat mendengarkan Wild Nothing berjudul Shadow

hal yang musti kamu bilang ke diri sendiri biar gak terjebak dalam prasangka yang gak baik buat kesehatan mental dan hati kamu

Tolol!

Rian Dalam Kacamata Wulan

"Akhirnya kita sampai pada sebuah keadaan yang membuat jarak kembali berdekatan dengan kita, namun ini bukan jarak yang sesungguhnya bukan? karena yang kini kita hadapi adalah hal tak beralasan untuk saling menjauh"


Aku tidak terkesan dengan puisi yang Rian kirimkan padaku.

***

Sabtu, 17 Desember 2011

Kepada Wulan
dimana pun engkau membaca surat ini

Sore tadi aku bermain layang-layang bersama anak tetangga, senang sekali. mungkin kamu akan senang juga bila disini, menjadi kecil dan menertawakan hal sederhana benar-benar menjadi rindu buat ku, oiya bagaimana kedaan mu di rumah yang sekarang? Ibu dan Ayah serta Putri sehat? aku rindu untuk ngobrol dengan ayah mu, sangat menyenangkan dan tak lupa teh hangat buatanmu.

ah terlalu berbasa-basi ya? aku masih tak bisa berubah. setidaknya aku mencoba meyakinkan tidak begitu banyak hal yang berubah dari ku terhadap mu.

Scene manusia dalam kehidpan manusia lainnya

Yang terpenting adalah kamu tau dengan hak
seriap manusia punya part-nya masing-masing dalam hidup manusia lainnya
ketahuilah bagaimana memulai dan sadarilah tentang akhir
manusia itu merdeka, jadi kamu bebas memilih siapa dan apa saja

mau peduli atau tidak
bahagia atau susah
baik dan buruk
menghasut atau terhasut
berjanji dan mengingkar
pendusta dan dapat dipercaya
hal lain-lain dan hal itu-itu saja

semua dikembalikan pada diri masing-masing
selamat mencoba.