Rabu, 16 September 2015

Rian Dalam Kacamata Wulan

"Akhirnya kita sampai pada sebuah keadaan yang membuat jarak kembali berdekatan dengan kita, namun ini bukan jarak yang sesungguhnya bukan? karena yang kini kita hadapi adalah hal tak beralasan untuk saling menjauh"


Aku tidak terkesan dengan puisi yang Rian kirimkan padaku.


***

Sabtu, 17 Desember 2011


Kepada Wulan
dimana pun engkau membaca surat ini

Sore tadi aku bermain layang-layang bersama anak tetangga, senang sekali. mungkin kamu akan senang juga bila disini, menjadi kecil dan menertawakan hal sederhana benar-benar menjadi rindu buat ku, oiya bagaimana kedaan mu di rumah yang sekarang? Ibu dan Ayah serta Putri sehat? aku rindu untuk ngobrol dengan ayah mu, sangat menyenangkan dan tak lupa teh hangat buatanmu.

ah terlalu berbasa-basi ya? aku masih tak bisa berubah. setidaknya aku mencoba meyakinkan tidak begitu banyak hal yang berubah dari ku terhadap mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar