Ingat satu waktu?
atau ingat pada satu hal?
setiap satu kehancuran dan perpisahan
kita kembali kerumah sambil berlari
Apa kita tetap berada dekat dengan apa yang kita alasankan?
semoga saja, bambu muda tetap beraroma
dan kemboja berbunga putih masih ceria
kemudian apa kau bisa sembunyi dengan airmata lilin itu?
Tahan isak tangis mu djiwa
aku pun yang tak berati ini juga merasakan itu
tepat seperti apa yang kau rasankan
indah bukan?
Menutup hatinya untuk sangat banyak waktu
apa menahan hati menjadi harmoni tersendiri
beri ruang sunyi untuk berbahagia
kekang, jika perlu pasung, tapi jangan membunuh
Kita menyaksikan dari tempat dimana tempat itu bukan lah sebuah tempat
ini pertunjukan menekan sendiri, tak lepas untuk menduka
atas lara menyakitkan tak terindahkan,tak terpedulikan
aku cukup baik dengan kamuflase sederhana ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar