Sabtu, 25 Januari 2014

Sepatu Merah Jambu (Dibeberapa senja yang lalu)

"Tak ada yang bisa hentikan rontoknya rambut, bahkan kecupan lembut dikepala dari yang tercinta sekalipun"

Senja waktu itu kita berlari bersama
aku tau kau merasa rindu dengan detak jantung
sementara yang lain menikmati jingga dan merah matahari
kapal nelayan berputar-putar, seperti berlari bersama kita

Aku puas dengan sengaja, sambil menatap mata yang diagonal mengarah pada senja
senyum itu dan rabaan detak padu menatap senja
gelang tali dan tutup botol kopi kaleng
gelang hitam melingkar liga dari lima yang ada

Kau selalu saja begitu,...

Aku tak ingin melihat kau kalah
maka itu ku katakan
"jika dalam berlari kau terakhir, maka minumlah air laut itu "
kau menerima bukan?

Ah, itu cuma akal-akal ku saja agar kau bisa berlari,..

Bukankah nikmat dihantam angin senja, sambil berlalari mengikuti bibir pantai?
hmm,...
dan aroma ombak kental itu,...
dan jejak sepatu ukuran 37

Ah, tiba-tiba rindu kembali,..

Lain kali, pakailah topi atau jilbab
selagi senja masih ada dan bintang hijau dalam dompet,...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar