Minggu, 09 Februari 2014

Puisi, Yang Ditujukan Untuk Membalas Sebuah Surat Tak Beralamat Lengkap

Jangan terlalu berharap
apa lagi berharap untuk saling terhubung
karana surat cinta sudah tak diantar pak pos lagi
namun aku masih sering singgah di tepi sungai belakang rumahmu

Deretan cerita
mulai dari aku bercerita hingga menjadi sederetan kisah
bermula dari kalimat hingga menjadi sekumpulan frasa
namun tak ada yang peduli, kau bilang begitu,..

Lemari dan puing abstrak
lesehan norma-norma
ajaran tertinggal
tanpa jalan, tanpa jejak

Bersama tangan lain
dengan tatap mata yang berbeda
memanja saja kau dibawah payung
tetap mencatat garis wajah milikmu sekarang

Haus bayang
kau masih berputar-putar disana saja
jika memang mau
mari membuang lelah dan kenali jiwa lebih dalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar