Jumat, 29 Maret 2013

Hati diawan kabut


Saat belum ada kata yang bisa ku ucapkan

tidak,...



Aku belum menyampaikan beberapa kehancuran didalam diri ku
aku masih mencoba menebak langkah yang terpecah
apa masih memburu dan kita kembali bersama kenangan?
andai bentuk hati masih seperti itu

Aku punya hati, kini ku genggam dengan eratnya
dan dadaku robek,
ya,...
Aku merobeknya tanpa belas kasih

Demi apa aku menyakiti jiwa?
cuma ingin tau bagaimana hati ku?
melihat perkembangannya dari hari kehari?
makin erat ku memegang hati, makin tak mampu aku bernafas keparat!

Apa aku salah menggenggam?



atau?

oh...



Betapa bodohnya aku


lihat?

Paru-paru ku sudah kempis sekali
dan parahnya, aku ternyata memengang jantung

Mengapa aku tak sadar?

Agghhh,...

Geram ku bersuara tanda kesakitan
pilu
memilih mana yang harus ku letakan
atau memutus urat-urat penyambung
Pada hati
kini begini saja
(dan semua hening)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar