Referensi ku bermula dari polemik
yang terjadi hanya sebuah goresan kecil
tak mengenal kesakitan berati dari harapan
menaikan cara untuk mengingat
Bertahan dari semua situasi lelap
malam sudah jelas gelap bukan?
dia bersiul dengan seruling pengantar tidur
mengajak bermain-main seperti anak kecil
Tak dilihat apa kau tak melihat?
rasa kantuk yang teramat dalam
semua awan hitam meyakinkan
tertidur denagan rasa dahaga terhadap belaian
Suara keras dengan rintih
gelak tangisan membaur mengecup biang tangis
dikala semua hanaya menjanji kan hati untuk berpaling
tak peduli lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar