Jangan tertidur saat pagi membangunkan
kali ini kita akan menyebrangi rasa sakit
dimana semua menjauh untuk menutup dari kita
kasihan sekali wajah lesumu itu
Ku belai tulang punggung mu disaat-saat kau mencoba mengingat lagi
seperti sayap pinguin kecil yang masih berada dibawah ayahnya
lunak kulit berbalut daging muda yang masih merah sedikit memucat
dan ini bukan untuk menceritakan kehangatan raga
Harmonisasi kata tersambung dalam rantai kebohongan
di sisa tubuh berhati gelap itu aku melihat dia merajut kebencian
Kembali meniti pecahan langkah
semua selamanya mencari celah untuk bertabiat
akir cerita aku bisa hembuskan uap
dengan demikian aku bisa merobek muka mu yang ternyata topeng
Waktu mengalir mengikuti haluannya sendiri
diantara keegoisan dan kebodohan
kita manusia tak akan dapat kendalikan diri
namun kita berhak untuk tidur dengan wajah cerah
Sehabis "seutuhnya" semua pergi
apa masih bisa tertawa?
ingat tanah dulu saja bagaimana?
terus dia menangis sambil tertawa risih
Seperti kembali,sudah lama berlalu
Seperti kembali,sudah lama berlalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar