Kamis, 19 Desember 2013

Bisa Kau tebak? Kau ini Apa?

Kita masih keberatan akan perasaan yang masih saja menggangu, belasan hari menua sudah di balik bibir merah muda yang kau miliki, rasa terbilang seribu tertinggal dalam hitungan tahun, tawa ku terpotret dikekosongan dalam zona puisi senja, putri dan nona.

laut dan awan naluri gelap oli pekat
senyum berhias tangis

kau ini apa?
sepinggang umur sudah kita hibahkan dalam pelukan yang kasar
aku menikmatinya dengan beberapa surat

aku ini pecinta amatir yang mencoba membangkang pada hari dan haluan arus kesepian

percayala, apapun kau dalam lini masa
kau bisa bosan dengan aku sendiri
salah paham terhadap tempat diamana kau singgah
dimana kau terlelap dalam sela rindu

ketika aku hanya sebuah kata dan kau adalah sebuah kebetulan dari persilangan cerita.

kemarin kita sempat bertemu
mungkin kamu sudah lupa
kemarin kita sempat berpisah
mungkin aku masih terluka

jingga, pucat bukan berati senja. Pada lembayung kau dan polemik redup pemilik kata singkat, seikat pikiran bukan cerita cantiknya merubah nama judul buku dulu, sempat menaruh kejiwaan langkah oasis dan melewati normal, percaya?

2 komentar:

  1. aku menilai puisi dari sudut pandangku yang amatir, ya. aku membaca ini sebagai perenungan dirimu. oke, tidak akan kuganggu gugat. aku suka caramu menuturkan.

    tapi, perlu dicatat, banyak juga kesalahan penulisan (bukan typo), tetapi perihal EYD. misalnya penggunaan "di". untuk penggunaan "di" yang diiringi keterangan tempat, penulisannya terpisah. misal: di mana, atau di hatimu, atau di padang, atau di bekasi.

    kemudian, aku melihat "merubah" di sana. yang baku itu "mengubah", bukan "merubah". coba, deh, buka kamusnya. hehehe.

    oke, sekian. terus menulis, tapi jangan lupa membaca. ^^

    BalasHapus
  2. Terimakasih untuk masukannya kak
    ya maklumi, masih belajar :)
    sekali lagi makasih dan maaf atas keterlambatan respon aku :"

    BalasHapus