Jumat, 30 Januari 2015

Bisa Kamu Lanjutkan? Kalo Begitu Aku Tantang

Tak ada satupun yang paham dengan fikirannya

Endru baru saja selesai dengan makalahnya untuk tugas minggu depan. Ia memang tipe orang yang tidak bisa membiarkan apa pun untuk ditunda-tunda, kini ia pergi ke dapur mengambil sebentuk telur ayam yang tadi pagi baru saja dibeli dari kedai Mbak Widi , Mbak Widi merupakan penjual berbagai macam sembako di komplek Endru. Biasanya setelah sepulang kuliah ia dibantu oleh anaknya Sekar.

Tamat.

1 komentar:

  1. ...
    Bagi Endru, Mbak Widi adalah pahlawan di setiap waktu makan, Sedangkan Sekar adalah bunga yang belum mekar. Mereka berdua adalah tetangga yang paling tahu bagaimana keseharian Endru di komplek ini. Tak jarang, Endru dan Mbak Widi berbagi rejeki dalam bentuk utang piutang atau uang kembalian yang sengaja tidak diminta.
    Sambil menyiapkan makan siangnya yang terlambat, Endru mengira-ngira apakah Sekar sudah makan atau belum. Sebagai anak sekolahan, Sekar adalah anak yang tidak mau makan sendirian di kantin, dan terlalu menyibukkan diri di kedai berdua dengan ibunya. Yah bukan berarti Endru peduli, hanya saja dia sedikit tahu.
    Tinggal sendirian di rumah dalam pemukiman komplek membuat Endru lebih terlihat seperti bujangan baru bekerja dibandingkan seorang mahasiswa. Sehari-hari jika tidak ada kuliah, ia akan menghabiskan harinya di rumah dengan menonton televisi atau membersihkan pekarangan. Endru merasa, tak hanya dirinya, mungkin semua orang komplek ini sudah tahu bahwa hidupnya membosankan.
    Semuanya membosankan.
    Semuanya membosankan sampai suatu hari ia terkapar di depan teras. Tak bernyawa lagi. Komplek sepi dan membosankan itu geger. Semua oma, opa, pensiunan, anak cucu yang dititipkan di rumah mereka, keluar dari rumah seperti semut meninggalkan sarang. Sekar terpaksa menjaga kedai sendiri karena Mbak Widi ikut dalam kerumunan di depan rumah kecil itu. Ketua RT, tetangga terdekat, garim mesjid, hingga Pak Camat bingung. Di mana keluarga Endru?
    Seharusnya mereka bertanya pada Sekar. Gadis itu tahu jawabannya.

    BalasHapus