satu hari berlalu beranjak dari tanggal 20 Februari,ada diantara mereka menganggap tanggal itu bisa saja tak berati tak ada carita yang "WAH"
kini aku sedang tak menggunakan baju tapi tetap pake celana kok...
hari diluar masih hujan,dan waktu beranjak
kini hanya sebatas rinai kecil
aku jongkok di teras depan rumah,melihat beberapa batang kayu basah karna air yang jatuh
terurai saat menyentuh tanah bumi
beton-beton dan pijaran lampu masih ada
bukan memkasa aku menjadi pendatang ruas batang daun
mengelak dan menghisap dengan batang tubuh kulit
terkelupas sedikit di dera angin dingin yang lembab
masih bergelut saja aku pikiran
bukan main sayangnya kehilangan lukisan
dalam lukisan ada gambar yang ingin ku deskripsikan
"seorang lelaki tegak berdiri dengan tangan kanan memegang kuas cat berwana putih,menggoreskan tinta menutupi kepala dan tertutup bayang dari ubun-ubun hingga leher,sementara bagian lain masih jelas"
langkah terbuka,sambil menrangkan mengucapkan salam"Assalamualaikum" derai suaranya mengucapkan salam itu
jam dinding hitam jelas bunyi "tik tik tik" dengan kecepatan tempo yang sama tapi kenapa suara itu semakin keras?
sementara aku fokus dengan tulisan ini
yasudah
simpan saja,ini bukan untuk basa basi tapi mungkin aku akan lanjutkan lagi nanti setelah usai berjalan dari Andalas
Selamat siang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar