Ucap pemuda itu kepadaku, aku baru melihatnya siang ini. tapi ada sebuah keraguan didalam kepala. bagaimana mungkin dia bisa bertaman baik dengan Lisa? seorang gadis berjilbab manis yang tinggal disamping rumahku. kalau aku lihat dari perwakannya pemuda ini tak seperti kebanyakan pemuda sekarang, mengapa tidak? baju flanel, celana longgar, rambut sepungggung terikat. jadi teringat masa muda dulu pas lagi suka-sukanya dengan musik-musiknya Nirvana.
"Begitulah kira-kira, Pak"
Tuturnya setelah menjelasakan maksud dan tujuannya pemuda ini kepada ku, ya dari cara bicaranya dia terkesan sopan dan ramah, aku tau penampilan tak selalu bisa menjadi patokan dalam menilai, sama dengan halnya aku dulu semasa muda, gairah remaja yang liar, semangat mencari tau serta kebebasan dalam melakukan apa pun.yap! dulu aku seperti itu, namun aku salut kepada pemuda ini, dia berbeda dari pemuda sekarang, dia tidak mau mengikuti gaya kebanyakan orang atau istilah sekarangnya Follower, apa yang sedang trend semua diikuti mulai dari atas hingga bawah, jarang mau mengeksplor diri lebih jauh, hanya mau menerima yang ada tanpa mau menemukan hal baru. sayang saja aku sekarang sudah berkeluarga, kalu tidak mungkin setiap saat aku mendengarkan lagu Grunge dan Rock N Roll. Anak ku baru satu, seorang perempuan bernama Lindung Cahaya Wulan, pagi seusai shalat Subuh aku selalu mendengarkan lagu Classic sebari itu isitri ku Lia mengaji dengan merdunya. iya aku selalu senang saat istriku tercinta mengaji begitu.
"Saya permisi dulu, Pak"
"Mari Silahkan, kapan-kapan mungkin kita bisa ngobrol soal musik, atau filsafat"
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar